Rabu, 22 Januari 2014

RESUME PENGANTAR PSIKOLOGI

RESUME
PENGANTAR PSIKOLOGI



Nadhirin    136015245

 ################################################################################################


 
A.     PENGERTIAN PSIKOLOGI

“Psikologi” berasal dari perkataan Yunani “psyche” yang artinya jiwa,dan “logos” yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi (menurut arti kata) psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa,baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya. Dengan singkat disebut ilmu jiwa. Berikut pengertian menurut pendapat para ahli :
a)     Menurut Aristoteles dan plato
Psychology adalah Ilmu yang mempelajari tentang kesadaran dan proses mental manusia atau sejarah perkembangan jiwa manusia.
b)     Menurut Wilhem Wundt
Psikologi adalah Ilmu pengetahuan tentang kehidupan mental seperti pikiran, persepsi, perhatian, intelegensi, ingatan, kemauan.
c)      Menurut Ki Hajar Dewantoro
Psikologi adalah Kekuatan yang menyebabkan hidupnya manusia serta menyebabkan manusia dapat berfikir, berperasaan, berkehendak, atau menyebabkan orang mengerti atau insaf akan segala gerak jiwanya.
Dari pengertian di atas dapat difahami bahwa, psikologi adalah ilmu pengetahuan yang bersifat ilmiah yang mempelajari kejiwaan manusia yang dipelajari dari gejala-gejala tingkah laku yang dipengaruhi oleh faktor diri pribadi dan faktor luar diri (lingkungan).
Psikologi dikukuhkan sebagai ilmu yang berdiri sendiri, sejak Laboratorium Psikologi pertama di dunia didirikan, di Leipzig, tahun 1879, oleh Wilhelm Wund.

Ruang Lingkup Ilmu Psikologi dibedakan menjadi 2, yaitu:
1)     Psikologi Teoritis.
Psikologi Umum
Menguraikan dan menyelidiki aktivitas-aktivitas psikis pada umumnya dari manusia dewasa dan normal mencakup inteligensi, perasaan, kehendak, motif, dan seterusnya.
Psikologi Khusus.
Menyelidiki segi-segi khusus dari kegiatan psikis manusia.
Cabang Psikologi yang termasuk dalam Psikologi Khusus, yaitu :
a)     Psikologi Perkembangan.
b)     Psikologi Kepribadian.
c)      Psikologi Sosial.
d)     Psikologi Pendidikan.
e)     Psikologi Diferensial dan Psikodiagnostik.
f)       Psikopatologi.

2)     Psikologi terapan.
 Cabang Psikologi yang termasuk dalam Psikologi Terapan yaitu :
a)     Psikologi Pendidikan
b)     Psikologi Industri atau Perusahaan
c)      Psikologi klinis
d)     Psikodiagnostik

B.     ALIRAN DALAM PSIKOLOGI

Psikologi lahir di Jerman pada tahun 1870-an sebagai disiplin ilmiyah yang diakui. Tema aktivitas esensial pikiran yang selalu terdapat dalam filsafat Jerman memberikan ruang intelektual yang menggairahkan yang menjadi alasan meyakinkan bagi berdirinya psikologi, dan juga memicu lahirnya berbagai model dengan usulan substansi dan metodologi psikologi yang berbeda. Hingga pada akhirnya timbulah beberapa aliran dalam psikologi, yang diantaranya adalah :

1.      Elementalisme atau Strukturalisme
Aliran ini diajukan oleh W. Wundt (1832 – 1920) dari laboratorium di liepzig. Wundt sangat mengutamakan penyelidikan tentang struktur kejiwaan manusia dan beliau mendapati bahwa jiwa manusia itu terdiri dari elemen–elemen seperti pengindraan, persaan, ingatan dan lain – lain.
2.      Behaviourisme atau psikologi “S-R”
Aliran ini adalah aliran yang khususnya terdapat di Amerik Serikat,ditemukan oleh John B. Watson (1878 – 1958) .Obyek psikologi menurut aliran ini adalah tingkah laku atau kesadaran.
3.      Psikologi Gestalt
Aliran ini diumumkan oleh Max Warteheimer tahun 1912. Aliran ini dalam pengamatan atau persepsi suatu situasi,rangsang ditangkap secara keseluruhan.
4.      Psikologi Analisis
Konsep ini terutama dianut oleh para ahli jerman. Struktur ini fokus pada konsep mental yang aktif namun tetap empiris.
5.      Psikologi Humanistik
Tokoh aliran ini adalah Abraham Maslow (1908 – 1970), Carl Rogers (1902 – 1987) yang mengembangkan teknik non-directive psychotherapy, atau disebut jua client centered psycotherapy.

C.      METODE – METODE DALAM PSIKOLOGI

Metode-metode yang digunakan dalam lapangan psikologi sebagai berikut:
1.      Metode yang bersifat Filosofis
a.       Metode Intuitip
b.      Metode Kontemplatif
c.       Metode Filosofis Religius

2.      Metode yang bersifat Empiris
a.       Metode Observasi.
b.      Metode Pengumpulan Data.
c.       Metode Eksperimen (percobaan).
d.      Metode Klinis.

D.     PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

Pertumbuhan adalah perubahan manusia berdasarkan perubahan sel-sel yang ada dalam tubuh manusia itu sendiri.
Sedangkan perkembangan secara khusus diartikan sebagai perubahan-perubahan yang menyangkut aspek-aspek mental psikologis manusia.
Fase perkembangan adalah masa–masa perkembangan dengan ciri pertumbuhan dan perkembangan yang terdapat pada masing–masing fase.
1.       Periodisasi berdasarkan biologis
Menurut Aristoteles
a.       Fase anak kecil, umur 0 – 7 (masa bermain).
b.      Fase anak sekolah, umur 7 – 14 (masa belajar atau maa sekolah rendah).
c.       Fase remaja, umur 14 – 21(masa peralihan dari anak menjadi dewasa).
Menurut Kretscmer
a.       Tahap I: ±0-3 tahun, fase ini anak kelihatan pendek gemuk.
b.      Tahap II: ±3-7 tahun, fae ini anak kelihatan langsing.
c.       Tahap III: ±7-13 tahun, masa ini anak kelihatan pendek gemuk kembali.
d.      Tahap IV: ±13-20 tahun, fase ini anak kembali kelihatan langsing lagi.

2.       Periodesasi berdasarkan psikologi
a.       Masa pertama usia 0 – 1 tahun, anak berlatih mengenal lingkungan dengan berbagai macam gerakan . pada masa ini ada peristiwa belajar berjalan dan berbicara.
b.      Masa kedua usia 2 – 4 tahun, masa ini dipengaruhui dunia sekeliling melalui bermain,kemajuan bahasa dan kemauan ingin tahu.
c.       Masa ketiga usia 5 – 8 tahun, keinginan bermain berubah menjadi semangat belajar dan rasa tanggung jawab semakin tinggi dan rasa sosial.
d.      Masa keempat usia 9 – 13 tahun, keinginan maju dan memahami kenyataan mencapai puncak, pertumbuhan jasmani subur dan kondisi jiwanya tampak tenang. Pasa usia 12 – 13 tahun (masa perempuan) atau usia 13 – 14 tahun (masa laki – laki)mengalami masa krisisdalam proses perkembangan.
e.       Masa kelima usia 14 – 19 tahun, masa pubertas, pada masa ini selalu merasa gelisah, karena sedang mengalami sturm und drang (ingin memberontak,slalu mengkritik,suka menentang dan sebagainya).

3.      Psikologi berdasarkan Didaktis
Menurut John Amos Comenius
a.       Tahap enam tahun pertama (0 – 6 tahun) disebut periode sekolah ibu. Tahap fungsi pengindraan yang memungkinkan anak mulai mampu untuk mengenal lingkungan.
b.      Tahap enam tahun kedua (6 – 12 tahun) disebut sekolah bahasa ibu. Tahapnya fungsi ingatan dan imajinasi individu.
c.       Tahap enam tahun ketiga (12 – 18 tahun) disebut sekolah latin. Tahapnya fungsi intelektual.
d.      Tahap enam tahun keempat (18 – 24 tahun) disebut periode masuk perguruan tinggi. Tahapnya fungsi kemampuan berdikasi, self direction dan self control. 
e.       Tahap kematangan pribadi (24 tahun keatas) tahapan ini ketika intelek memimpin perkembangan semua aspek kepribadian menuju kematangan kepribadi.

Perkembangan anak – anak meliputi :
1.      Perkembangan Prenatal. Perkembangan ini dibagi menjadi 4 :
a.       Masa Germinal ( minggu 1-2).
b.      Masa Embrionik (minggu 3-8).
c.       Masa Fetal (bulan 2-9).
2.      Perkembangan fisik pada masa kanak – kanak
Bayi yang baru lahir membawa sejumlah reflex yang telah siap secara genetika, seperti menggenggam dan menghisap.
3.      Perkembangan kognitif pada masa anak–anak
Perkembangan ini melalui beberapa tahap, yaitu :
a.       Tahap sensorimotorik (kelahiran hingga usia 2 tahun).
b.      Tahap praoperasional (2 – 7 tahun).
c.       Tahap kongkrit operasional (7 – 11 tahun).
d.      Tahap formal operasional (11 – 15 tahun dan berlanjut smpai dewasa).

Faktor – faktor perkembangan anak.
1.      Faktor Internal
faktor yang ada dalam diri anak itu sendiri yang meliputi pembawaan dan potensi psikologis tertentu yang turut mengembangkan dirinya sendiri.faktor ini dibagi menjadi 2 macam yaitu faktor fisik dan faktor psikis.
2.      Faktor Eksternal
hal–hal yang datang tau diluar diri siswa yang meliputi lingkungan (pendidikan) dan pengalaman berinteraksi siswa dengan lingkungan. Faktor ini dibagi menjadi 6 macam yaitu faktor biologis, faktor phyisis, faktor ekonomis, cultural, edukatif, dan religius.

Faktor pembawaan dan lingkungan meliputi :
1.      Faktor Endogen adalah faktor keturunan atau pembawaan.
2.      Faktor Eksogen, meliputi lingkungan fisik dan lingkungan sosial.

E.      INTELEGENSI DAN BAKAT

Intelegensi adalah salah satu kemampuan mental,pikiran, atau intelektual manusia atau bagian dari proses – proses kognitif pada urutan yang lebih tinggi. Intelegensi disebut juga kecerdasan.
Alfred Binet (1857), intelegensi terdiri dari 3 komponen :
1.      Kemampuan untuk mengarahkan pikiran atau tindakan.
2.      Kemampuan untuk mengubah arah tindakan.
3.      Kemampuan untuk mengkritik diri sendiri.
William Stern;
intelegensi adalah kapasitas atau kecakapan umum pada individu yang secara sadar untuk menyesuaikan pikirannya pada situasi yang dihadapi.
Edward Throndike;
Intelegensi adalah kemampuan individu untuk memberikan respon yang tepat terhadap stimulus yang diterimanya.
Chaplin;
Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki oleh seseorang untuk mencapai keberhasilan di masa yang akan datang.
Bingham;
Bakat adalah kondisi atau sifat-sifat yang dianggap sebagai tanda kemampuan individu untuk menerima latihan, atau seperangkat respon seperti kemampuan berbahasa, musik, dan sebagainya.

Faktor - faktor yang mempengaruhi intelegensi :
1.      Bawaan.
2.      Lingkungan.
3.      Stabilitas intelegensi dan IQ
4.      Kematangan.
5.      Pembentukan.
6.      Minat dan pembawaan yang khas.
7.      Kebebasan.

IQ tidak bisa dilihat langsung, adapun rumus atau cara yang biasa digunakan untuk mengukur IQ adalah: [ IQ = (MA/CA)*100 ]
KET : M A : usia mental
            C A  : usia korolog
Bakat (kemampuan khusus) adalah kemampuan yang digunakan untuk memprediksi potensi yang dimiliki seseorang untuk meraih prestasi dalam area tertentu. Jika seseorang memiliki bakat dalam bidang tertentu, maka sering latihan ia akan sukses dalam bidang tersebut.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Bakat
a)     Faktor internal yakni dari individu sendiri. Misalnya anak itu tidak atau kurang berminat untuk mengembangkan bakat-bakat yang ia miliki, atau kurang termotivasi untuk mencapai prestasi yang tinggi, atau mungkin pula mempunyai kesulitan atau masalah pribadi sehingga ia mengalami hambatan dalam pengembangan diri dan berprestasi sesuai bakatnya.
b)     Faktor eksternal yaitu lingkungan anak. Contoh, orang tuanya kurang mampu untuk menyediakan kesempatan dan sarana pendidikan yang ia butuhkan atau orang tua mampu tetapi perhatian terhadap pendidikan dan bakat anak, bahkan ada orang tua yang benar-benar tidak mau mendukung bakat anak.

Macam–macam bakat diantaranya :
1.      Achiever : memiliki stamina tinggi dan juga seorang pekerja keras. Mendapat kepuasan dari kesibukan dan produktivitas.
2.      Activator : mampu merealisasikan ide – ide atau gagasan menjadi suatu tindakan nyata. Cenderung tidak sabar.
3.      Adaptibility : cenderung mengikuti arus. Mampu menjadi orang yang masa kini menyiapkan untuk masa yng akan datang.
4.      Analytical : cenderung mencari penjelasan dan sebab sesuatu terjadi.
5.       Arranger : terorganisir, tetapi juga fleksibel.
6.      Belief : memiliki nilai – nilai atau prinsip yang cenderung menetap.
7.      Command : mampu mengontrol situasi dan membuat keputusan.
8.      Cominication : mampu menyampaikan gagasan melalui kalimat yang mudah dipahami.
9.      Competition : selalu mengukur kemampuan dirinya.
10.  Connectedness : memiliki keyakinan dalam hubungannya dengan segala hal.

F.      BERFIKIR DAN BELAJAR

Berfikir adalah : tingkah laku yang menggunakan ide – ide. Macam – macam berfikir dibagi menjadi beberapa, diantaranya :
1.      Berfikir Asosiatif : proses berfikir dimana suatu ide merangsang timbulnya ide lain. Macam – macam berfikir Asosiatif adalah :
a.       Asosiasi Bebas : suatu ide akan menimbulkan ide mengenai hal lain, tanpa ada batasnya.
b.      Asosiasi Terkontrol : suatu ide tertentu menimbulkan ide mengenai hal lain dalam batas – batas tertentu.
c.       Melamun ; menghayal bebas.
d.      Mimpi : ide – ide tentang berbagai hal yang timbul secara tidak disadari pada waktu tidur.
e.       Berfikir astistic : proses berfikir yang sangat subyektif.
2.      Berfikir terarah : proses berfikir yang sudah dilakukan sebelumnya. Macam – macam berfikir terarah :
a.       Keadaan berfikir kritis : membuat keputusan atau pemeliharaan terhadap sesuatu.
b.      Berfikir kreatif : berfikir untuk menentukan hubungan – hubungan baruantara berbagai hal.

Bentuk – bentuk berfikir diantaranya :
  1. Berfikir dengan pengalaman.
  2. Berfikir Representatif.
  3. Berfikir Kreatif.
  4. Berfikir Reproduksi.
  5. Berfikir Rasional.

Aktifitas berfikir sendiri itu abstrak. Tingkatan berfikir diantaranya :
  1. Berfikir Kongkrit: Dalam tingkatan ini berfikir memerlukan situasi – situasi yang nyata.
  2. Berfikir Skematis: Dalam tingkatan ini tidak berhadapan dengan situasi nyata, tetapi dengan pertolongan bagan–bagan.
  3. Berfikir abstrak : dalam tingkatan ini masalah yang tidak terwujut akal pikiran kita bergerak bebas.

Belajar adalah : berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.
Ciri–ciri belajar diantaranya :
1.      Adanya kemampuan baru atau perubahan, perubahan tungkah laku bersifat pengetahuan, ketrampilan, maupun nilai dan sikap.
2.      Perubahan itu tidak berlangsung sesaat saja melainkan menetap atau dapat disimpan.
3.      Perubahan itu tidak terjadi begitu saja melainkan harus dengan usaha. Perubahan terjadi akibat interaksi dengan lingkungan.
4.      Perubahan tidak semata – mata disebabkan oleh pertumbuhan fisik atau kesewasaan, tidak karena kelelahan, penyakit atau pengaruh obat – obatan.

Jenis – jenis belajar.
a)     Menurut Robert M. Gagne:
1.      Belajar isyarat (signal learning)
2.      Belajar stimulus respon. Tipe ini memberikan respon yang tepat terhadap stimulus yang diberikan.
3.      Belajar merantaikan (chaining). Tipe ini merupakan belajar dengan membuat gerakaqn – gerakan motorik sehingga akhirnya membentuk rangkaian gerak dalam urutan tertentu.
4.      Belajar Asosiasi verbal (verbal association). Tipe ini merupakan belajar menghubungkan suatu kata dengan suatu obyek yang berupa benda.
5.      Belajar membedakan (discrimination). Tipe ini memberikan reaksi yang berbeda – beda pada stimulis yang mempunyai kesamaan.
6.      Belajar konsep (concept learning). Teori ini tentang belajar mengklasifikasikan stimulus, atau menempatkan obyek – obyek dakam kelompok tertentu yang membentuk suatu konsep.
7.      Belajar dalil (rule learning). Tipe ini merupakan tipe belajar untuk menghasilkan aturan atau kaidah yang terdiri dari penggabungan beberapa konsep.
8.      Belajar memecahkan masalah (problem solving). Tipe ini merupakan tipe belajar yang menggabungkan beberapa kaidah untuk memecahkan masalh sehingga terbentuk kaidah yang lebih tinggi.

b)     Menurut Bloom :
1.      Cognitive domain (kawasan kiognitif) adalah kawasan yang berkaitan dengan aspek – aspek intelektualatau secara logis. Kawasan ini terditri dari pengetahuan, pemahaman, penerapan, penguraian, memadukan, penilaian.
2.      Affective domain (kawasan afektif) adalah kawasan yang berkaitan dengan aspek – aspek emosional, seperti perasaan, minat, sikap dan lain – lain. Kawasan ini terdiri dari : penerimaan, sambutan, penilaian, pengordinasian, karakterisasi.
3.      Psychomotor domain adalah kawasan yang berkaitan dengan aspek – aspek keterampilan yang melibatkan fungsi sistem syaraf dan otot dan fungsi psikis. Sakan,adaptasi.

2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Ini sumbernya dari mana yah kak? Resume dari buku mana kak? Nama penulisnya siapa?

    BalasHapus