RESUME
PENGANTAR PSIKOLOGI
Nadhirin
136015245
################################################################################################
A. PENGERTIAN
PSIKOLOGI
“Psikologi” berasal dari
perkataan Yunani “psyche” yang artinya jiwa,dan “logos” yang artinya ilmu
pengetahuan. Jadi secara etimologi (menurut arti kata) psikologi artinya ilmu
yang mempelajari tentang jiwa,baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya maupun latar
belakangnya. Dengan singkat disebut ilmu jiwa. Berikut pengertian menurut
pendapat para ahli :
a)
Menurut
Aristoteles dan plato
Psychology adalah Ilmu yang
mempelajari tentang kesadaran dan proses mental manusia atau sejarah perkembangan
jiwa manusia.
b)
Menurut
Wilhem Wundt
Psikologi adalah Ilmu
pengetahuan tentang kehidupan mental seperti pikiran, persepsi, perhatian,
intelegensi, ingatan, kemauan.
c)
Menurut
Ki Hajar Dewantoro
Psikologi adalah Kekuatan yang
menyebabkan hidupnya manusia serta menyebabkan manusia dapat berfikir,
berperasaan, berkehendak, atau menyebabkan orang mengerti atau insaf akan
segala gerak jiwanya.
Dari pengertian di atas dapat difahami bahwa, psikologi adalah ilmu
pengetahuan yang bersifat ilmiah yang mempelajari kejiwaan manusia yang
dipelajari dari gejala-gejala tingkah laku yang dipengaruhi oleh faktor diri
pribadi dan faktor luar diri (lingkungan).
Psikologi dikukuhkan sebagai ilmu yang berdiri sendiri, sejak
Laboratorium Psikologi pertama di dunia didirikan, di Leipzig, tahun 1879, oleh
Wilhelm Wund.
Ruang Lingkup Ilmu
Psikologi dibedakan menjadi 2, yaitu:
1)
Psikologi
Teoritis.
Psikologi Umum
Menguraikan dan menyelidiki aktivitas-aktivitas
psikis pada umumnya dari manusia dewasa dan normal mencakup inteligensi,
perasaan, kehendak, motif, dan seterusnya.
Psikologi Khusus.
Menyelidiki segi-segi khusus dari kegiatan
psikis manusia.
Cabang Psikologi yang termasuk
dalam Psikologi
Khusus, yaitu :
a)
Psikologi
Perkembangan.
b)
Psikologi
Kepribadian.
c)
Psikologi
Sosial.
d)
Psikologi
Pendidikan.
e)
Psikologi
Diferensial dan Psikodiagnostik.
f)
Psikopatologi.
2)
Psikologi terapan.
Cabang
Psikologi yang termasuk dalam Psikologi Terapan yaitu :
a)
Psikologi
Pendidikan
b)
Psikologi
Industri atau Perusahaan
c)
Psikologi
klinis
d)
Psikodiagnostik
B. ALIRAN
DALAM PSIKOLOGI
Psikologi lahir di Jerman pada tahun
1870-an sebagai disiplin ilmiyah yang diakui. Tema aktivitas esensial pikiran
yang selalu terdapat dalam filsafat Jerman memberikan ruang intelektual yang
menggairahkan yang menjadi alasan meyakinkan bagi berdirinya psikologi, dan
juga memicu lahirnya berbagai model dengan usulan substansi dan metodologi
psikologi yang berbeda. Hingga pada akhirnya timbulah beberapa aliran dalam
psikologi, yang diantaranya adalah :
1.
Elementalisme
atau Strukturalisme
Aliran
ini diajukan oleh W. Wundt (1832 – 1920) dari laboratorium di liepzig. Wundt
sangat mengutamakan penyelidikan tentang struktur kejiwaan manusia dan beliau
mendapati bahwa jiwa manusia itu terdiri dari elemen–elemen seperti
pengindraan, persaan, ingatan dan lain – lain.
2.
Behaviourisme
atau psikologi “S-R”
Aliran
ini adalah aliran yang khususnya terdapat di Amerik Serikat,ditemukan oleh John
B. Watson (1878 – 1958) .Obyek psikologi menurut aliran ini adalah tingkah laku
atau kesadaran.
3.
Psikologi
Gestalt
Aliran
ini diumumkan oleh Max Warteheimer tahun 1912. Aliran ini dalam pengamatan atau
persepsi suatu situasi,rangsang ditangkap secara keseluruhan.
4.
Psikologi
Analisis
Konsep
ini terutama dianut oleh para ahli jerman. Struktur ini fokus pada konsep mental
yang aktif namun tetap empiris.
5.
Psikologi
Humanistik
Tokoh
aliran ini adalah Abraham Maslow (1908 – 1970), Carl Rogers (1902 – 1987) yang
mengembangkan teknik non-directive
psychotherapy, atau disebut jua client
centered psycotherapy.
C. METODE
– METODE DALAM PSIKOLOGI
Metode-metode yang digunakan dalam
lapangan psikologi sebagai berikut:
1.
Metode
yang bersifat Filosofis
a.
Metode
Intuitip
b.
Metode
Kontemplatif
c.
Metode
Filosofis Religius
2.
Metode
yang bersifat Empiris
a.
Metode
Observasi.
b.
Metode
Pengumpulan Data.
c.
Metode
Eksperimen (percobaan).
d.
Metode
Klinis.
D. PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN
Pertumbuhan
adalah perubahan manusia berdasarkan perubahan sel-sel yang ada dalam tubuh
manusia itu sendiri.
Sedangkan
perkembangan secara
khusus diartikan sebagai perubahan-perubahan yang menyangkut aspek-aspek mental
psikologis manusia.
Fase
perkembangan adalah masa–masa perkembangan dengan ciri pertumbuhan dan perkembangan
yang terdapat pada masing–masing fase.
1.
Periodisasi berdasarkan biologis
Menurut
Aristoteles
a.
Fase
anak kecil, umur 0 – 7 (masa bermain).
b.
Fase
anak sekolah, umur 7 – 14 (masa belajar atau maa sekolah rendah).
c.
Fase
remaja, umur 14 – 21(masa peralihan dari anak menjadi dewasa).
Menurut
Kretscmer
a.
Tahap
I: ±0-3 tahun, fase ini anak kelihatan pendek gemuk.
b.
Tahap
II: ±3-7 tahun, fae ini anak kelihatan langsing.
c.
Tahap
III: ±7-13 tahun, masa ini anak kelihatan pendek gemuk kembali.
d.
Tahap
IV: ±13-20 tahun, fase ini anak kembali kelihatan langsing lagi.
2.
Periodesasi berdasarkan psikologi
a.
Masa
pertama usia 0 – 1 tahun, anak berlatih mengenal lingkungan dengan berbagai
macam gerakan . pada masa ini ada peristiwa belajar berjalan dan berbicara.
b.
Masa
kedua usia 2 – 4 tahun, masa ini dipengaruhui dunia sekeliling melalui
bermain,kemajuan bahasa dan kemauan ingin tahu.
c.
Masa
ketiga usia 5 – 8 tahun, keinginan bermain berubah menjadi semangat belajar dan
rasa tanggung jawab semakin tinggi dan rasa sosial.
d.
Masa
keempat usia 9 – 13 tahun, keinginan maju dan memahami kenyataan mencapai
puncak, pertumbuhan jasmani subur dan kondisi jiwanya tampak tenang. Pasa usia
12 – 13 tahun (masa perempuan) atau usia 13 – 14 tahun (masa laki –
laki)mengalami masa krisisdalam proses perkembangan.
e.
Masa
kelima usia 14 – 19 tahun, masa pubertas, pada masa ini selalu merasa gelisah,
karena sedang mengalami sturm und drang (ingin memberontak,slalu
mengkritik,suka menentang dan sebagainya).
3.
Psikologi berdasarkan Didaktis
Menurut
John Amos Comenius
a.
Tahap
enam tahun pertama (0 – 6 tahun) disebut periode sekolah ibu. Tahap fungsi
pengindraan yang memungkinkan anak mulai mampu untuk mengenal lingkungan.
b.
Tahap
enam tahun kedua (6 – 12 tahun) disebut sekolah bahasa ibu. Tahapnya fungsi
ingatan dan imajinasi individu.
c.
Tahap
enam tahun ketiga (12 – 18 tahun) disebut sekolah latin. Tahapnya fungsi
intelektual.
d.
Tahap
enam tahun keempat (18 – 24 tahun) disebut periode masuk perguruan tinggi.
Tahapnya fungsi kemampuan berdikasi, self direction dan self control.
e.
Tahap
kematangan pribadi (24 tahun keatas) tahapan ini ketika intelek memimpin
perkembangan semua aspek kepribadian menuju kematangan kepribadi.
Perkembangan
anak – anak meliputi :
1.
Perkembangan
Prenatal. Perkembangan ini dibagi menjadi 4 :
a.
Masa
Germinal ( minggu 1-2).
b.
Masa
Embrionik (minggu 3-8).
c.
Masa
Fetal (bulan 2-9).
2.
Perkembangan
fisik pada masa kanak – kanak
Bayi
yang baru lahir membawa sejumlah reflex yang telah siap secara genetika,
seperti menggenggam dan menghisap.
3.
Perkembangan
kognitif pada masa anak–anak
Perkembangan
ini melalui beberapa tahap, yaitu :
a.
Tahap
sensorimotorik (kelahiran hingga usia 2 tahun).
b.
Tahap
praoperasional (2 – 7 tahun).
c.
Tahap
kongkrit operasional (7 – 11 tahun).
d.
Tahap
formal operasional (11 – 15 tahun dan berlanjut smpai dewasa).
Faktor
– faktor perkembangan anak.
1.
Faktor
Internal
faktor yang ada dalam diri anak
itu sendiri yang meliputi pembawaan dan potensi psikologis tertentu yang turut
mengembangkan dirinya sendiri.faktor ini dibagi menjadi 2 macam yaitu faktor
fisik dan faktor psikis.
2.
Faktor
Eksternal
hal–hal yang datang tau diluar
diri siswa yang meliputi lingkungan (pendidikan) dan pengalaman berinteraksi
siswa dengan lingkungan. Faktor ini dibagi menjadi 6 macam yaitu faktor
biologis, faktor phyisis, faktor ekonomis, cultural, edukatif, dan religius.
Faktor
pembawaan dan lingkungan meliputi :
1.
Faktor
Endogen adalah faktor keturunan atau pembawaan.
2.
Faktor
Eksogen, meliputi lingkungan fisik dan lingkungan sosial.
E. INTELEGENSI
DAN BAKAT
Intelegensi
adalah salah satu kemampuan mental,pikiran, atau intelektual manusia atau
bagian dari proses – proses kognitif pada urutan yang lebih tinggi. Intelegensi
disebut juga kecerdasan.
Alfred
Binet (1857), intelegensi terdiri dari 3 komponen :
1.
Kemampuan
untuk mengarahkan pikiran atau tindakan.
2.
Kemampuan
untuk mengubah arah tindakan.
3.
Kemampuan
untuk mengkritik diri sendiri.
William
Stern;
intelegensi adalah kapasitas
atau kecakapan umum pada individu yang secara sadar untuk menyesuaikan
pikirannya pada situasi yang dihadapi.
Edward
Throndike;
Intelegensi adalah kemampuan
individu untuk memberikan respon yang tepat terhadap stimulus yang diterimanya.
Chaplin;
Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki oleh seseorang untuk
mencapai keberhasilan di masa yang akan datang.
Bingham;
Bakat adalah kondisi atau sifat-sifat yang
dianggap sebagai tanda kemampuan individu untuk menerima latihan, atau seperangkat
respon seperti kemampuan berbahasa, musik, dan sebagainya.
Faktor
- faktor yang mempengaruhi intelegensi :
1.
Bawaan.
2.
Lingkungan.
3.
Stabilitas
intelegensi dan IQ
4.
Kematangan.
5.
Pembentukan.
6.
Minat
dan pembawaan yang khas.
7.
Kebebasan.
IQ
tidak bisa dilihat langsung, adapun rumus atau cara
yang biasa digunakan untuk mengukur
IQ adalah: [ IQ = (MA/CA)*100 ]
KET : M A : usia mental
C A :
usia korolog
Bakat
(kemampuan khusus) adalah kemampuan yang
digunakan untuk memprediksi potensi yang dimiliki seseorang untuk meraih
prestasi dalam area tertentu. Jika seseorang memiliki bakat dalam bidang
tertentu, maka sering latihan ia akan sukses dalam bidang tersebut.
Faktor-faktor
Yang Mempengaruhi Perkembangan Bakat
a)
Faktor internal yakni dari individu sendiri. Misalnya
anak itu tidak atau kurang berminat untuk mengembangkan bakat-bakat yang ia
miliki, atau kurang termotivasi untuk mencapai prestasi yang tinggi, atau
mungkin pula mempunyai kesulitan atau masalah pribadi sehingga ia mengalami
hambatan dalam pengembangan diri dan berprestasi sesuai bakatnya.
b)
Faktor eksternal yaitu lingkungan anak. Contoh,
orang tuanya kurang mampu untuk menyediakan kesempatan dan sarana pendidikan
yang ia butuhkan atau orang tua mampu tetapi perhatian terhadap pendidikan dan
bakat anak, bahkan ada orang tua yang benar-benar tidak mau mendukung bakat
anak.
Macam–macam
bakat diantaranya :
1.
Achiever
: memiliki stamina tinggi dan juga seorang pekerja keras. Mendapat kepuasan
dari kesibukan dan produktivitas.
2.
Activator
: mampu merealisasikan ide – ide atau gagasan menjadi suatu tindakan nyata.
Cenderung tidak sabar.
3.
Adaptibility
: cenderung mengikuti arus. Mampu menjadi orang yang masa kini menyiapkan untuk
masa yng akan datang.
4.
Analytical
: cenderung mencari penjelasan dan sebab sesuatu terjadi.
5.
Arranger : terorganisir, tetapi juga
fleksibel.
6.
Belief
: memiliki nilai – nilai atau prinsip yang cenderung menetap.
7.
Command
: mampu mengontrol situasi dan membuat keputusan.
8.
Cominication
: mampu menyampaikan gagasan melalui kalimat yang mudah dipahami.
9.
Competition
: selalu mengukur kemampuan dirinya.
10. Connectedness : memiliki keyakinan dalam
hubungannya dengan segala hal.
F. BERFIKIR
DAN BELAJAR
Berfikir adalah : tingkah laku
yang menggunakan ide – ide. Macam – macam berfikir dibagi menjadi beberapa,
diantaranya :
1.
Berfikir
Asosiatif : proses berfikir dimana suatu ide merangsang timbulnya ide lain.
Macam – macam berfikir Asosiatif adalah :
a.
Asosiasi
Bebas : suatu ide akan menimbulkan ide mengenai hal lain, tanpa ada batasnya.
b.
Asosiasi
Terkontrol : suatu ide tertentu menimbulkan ide mengenai hal lain dalam batas –
batas tertentu.
c.
Melamun ;
menghayal bebas.
d.
Mimpi :
ide – ide tentang berbagai hal yang timbul secara tidak disadari pada waktu
tidur.
e.
Berfikir
astistic : proses berfikir yang sangat subyektif.
2.
Berfikir
terarah : proses berfikir yang sudah dilakukan sebelumnya. Macam – macam
berfikir terarah :
a.
Keadaan
berfikir kritis : membuat keputusan atau pemeliharaan terhadap sesuatu.
b.
Berfikir
kreatif : berfikir untuk menentukan hubungan – hubungan baruantara berbagai
hal.
Bentuk – bentuk berfikir
diantaranya :
- Berfikir dengan pengalaman.
- Berfikir Representatif.
- Berfikir Kreatif.
- Berfikir Reproduksi.
- Berfikir Rasional.
Aktifitas berfikir sendiri itu
abstrak. Tingkatan berfikir diantaranya :
- Berfikir Kongkrit: Dalam tingkatan ini berfikir memerlukan situasi – situasi yang nyata.
- Berfikir Skematis: Dalam tingkatan ini tidak berhadapan dengan situasi nyata, tetapi dengan pertolongan bagan–bagan.
- Berfikir abstrak : dalam tingkatan ini masalah yang tidak terwujut akal pikiran kita bergerak bebas.
Belajar adalah : berusaha
memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih berubah tingkah laku atau tanggapan
yang disebabkan oleh pengalaman.
Ciri–ciri belajar diantaranya :
1.
Adanya
kemampuan baru atau perubahan, perubahan tungkah laku bersifat pengetahuan,
ketrampilan, maupun nilai dan sikap.
2.
Perubahan
itu tidak berlangsung sesaat saja melainkan menetap atau dapat disimpan.
3.
Perubahan
itu tidak terjadi begitu saja melainkan harus dengan usaha. Perubahan terjadi
akibat interaksi dengan lingkungan.
4.
Perubahan
tidak semata – mata disebabkan oleh pertumbuhan fisik atau kesewasaan, tidak
karena kelelahan, penyakit atau pengaruh obat – obatan.
Jenis – jenis belajar.
a) Menurut Robert M. Gagne:
1.
Belajar
isyarat (signal learning)
2.
Belajar
stimulus respon. Tipe ini memberikan respon yang tepat terhadap stimulus yang
diberikan.
3.
Belajar
merantaikan (chaining). Tipe ini merupakan belajar dengan membuat gerakaqn –
gerakan motorik sehingga akhirnya membentuk rangkaian gerak dalam urutan
tertentu.
4.
Belajar
Asosiasi verbal (verbal association). Tipe ini merupakan belajar menghubungkan
suatu kata dengan suatu obyek yang berupa benda.
5.
Belajar
membedakan (discrimination). Tipe ini memberikan reaksi yang berbeda – beda
pada stimulis yang mempunyai kesamaan.
6.
Belajar
konsep (concept learning). Teori ini tentang belajar mengklasifikasikan
stimulus, atau menempatkan obyek – obyek dakam kelompok tertentu yang membentuk
suatu konsep.
7.
Belajar
dalil (rule learning). Tipe ini merupakan tipe belajar untuk menghasilkan aturan
atau kaidah yang terdiri dari penggabungan beberapa konsep.
8.
Belajar
memecahkan masalah (problem solving). Tipe ini merupakan tipe belajar yang
menggabungkan beberapa kaidah untuk memecahkan masalh sehingga terbentuk kaidah
yang lebih tinggi.
b) Menurut Bloom :
1.
Cognitive
domain (kawasan kiognitif) adalah kawasan yang berkaitan dengan aspek – aspek
intelektualatau secara logis. Kawasan ini terditri dari pengetahuan, pemahaman,
penerapan, penguraian, memadukan, penilaian.
2.
Affective
domain (kawasan afektif) adalah kawasan yang berkaitan dengan aspek – aspek
emosional, seperti perasaan, minat, sikap dan lain – lain. Kawasan ini terdiri
dari : penerimaan, sambutan, penilaian, pengordinasian, karakterisasi.
3.
Psychomotor
domain adalah kawasan yang berkaitan dengan aspek – aspek keterampilan yang
melibatkan fungsi sistem syaraf dan otot dan fungsi psikis. Sakan,adaptasi.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusIni sumbernya dari mana yah kak? Resume dari buku mana kak? Nama penulisnya siapa?
BalasHapus